-19:00 KST-
Aku berjalan disebuah gang kecil di tengah kota Seoul, suara burung gagak bercampur dengansuara angin dan kendaraan yang lewat di jalan raya yang tak jauh dari tempat kuberpijak, gedung gedung tinggi mengapit ku, aku memberhantikan langkah ku saatmendengar suara sayup sayup dari ujung gang, perlahan aku berjalan danmengintip,aku bisa melihat beberapa orang memakai jas hitam dan koper yang pasti nyaberisi uang haram yang amat banyak dan juga senjata api yang mungkin jugaharam. Sesaat sebuah senyuman kemenangan tersungging di bibir ku. ‘sebuahkeberuntungan’
*drrrtt!drrtt!*aku mengalihkan pandangan ku kepada ponsel ku yang bergetar di balik sakujacket, dengan sigap aku merogoh ponsel ku dan menekan tombol hijau di sana.
“hmm.?”
“kau sudahmenemukan nya..? Himchan..?” tanya seseorang dengan suara yang berat dan serakdari seberang.
“seperti nya..”
“bagus kau tahukan apa tugas mu ..?”
“ia ia..inimungkin sangat mudah.”
“Himchan kaujangan gegabah..!”
“hmm ia ia..!”aku memutuskan panggilan tersebut dan memasukan ponsel ku kedalam saku jacket,perlahan aku mulai mengambil senapan yang berada di sabuk belakang ku,*cklek*aku mulai memasukkanbeberapa peluru semoga ini cukup. Dengan santai aku menuju ke tempat merekaberada, membuat beberapa dari mereka terdiam dan agak terkejut.
“kau..! apa maumu!!?” tanya salah satu dari mereka, aku hanya tertawa seakan tidak ada yangakan ku lakukan pada wajah wajah yang sama sekali tidak ku kenal yang ku tahumereka adalah musuh orang yang menyewa ku.
“hmm..? entahlah aku pun tak tahu..?” jawab ku santai, namun tiba-tiba aku merasakan sebuahbenda besi nan dingin mentuh kening ku dari samping. Kalian kira aku takut diancam seperti itu mungkin sudah beratus kali aku di lontar kan pertanyaan itudan dengan keadaan seperti ini (sudah biasa)
“katkan sebelum peluruini menembus otak mu yang kecil itu!!”
“cih,,!!” dengancepat aku memegang tangan pria itu lalu mencekik leher nya dan menempelkansenapan ku di kepala nya dan*duuaarrr!!!!* suara itu terengar jelas, darahmemuncrat ke wajah dan leher ku aku agak membersih kan darah yang muncrat darikepala pria yang “mengancam” ku tadi.
“KURANGAJAR!!!!”
*duar! Duar!*suara yang sama terdengar hingga tak terhitung di daerah itu pengecut-pengecutitu menembaki ku membabi buta dan tak terkontrol bahkan tembakan mereka tak adasatu pun yang terkena menembus kulit ku, aku dengan santai mengarahkan senapanku beberapa kali hingga tak ada satupun mereka yang bisa bangun lagi mungkinmereka sudah masuk neraka.
“hooaamm.. membosankan..” ketus ku seraya mengambil koper-koper itu dan beberapa senapan yangmereka gunakan tadi, namun.
*duaar!!!* akusontak terkejut saat aku akan mengambil senapan salah satu dari mereka, aku takmenyangka dia masih hidup sehingga dia menembakan besi panas itu menembuslengan ku.
“akhh!Brengsek!”*duar!, duar!,, duar!!* dengan membabi buta aku melepaskan seluruhpeluru yang tersisa ke kepadapria tadi, dasar tak bergunalengan ku sakit sekali, dengan perlahan aku mengambil sebuah besi seperti penjepitdari saku celana ku dan perlahan nenarik peruru itu keluar dari kulit dandaging ku darah segar mengalir deras, untuk menyumbat nya aku mengambil ikatkepala salah satu pria dan mengingat kan nya di luka ku yang cukup dalam.
“aakh! Sialternyata sakit juga!” aku menendang kepala pria idiot yang berani nya melukaiku dan mulai meninggalkan tempat yang seperti tempat bembantayan itu darahberserakan di mana-mana, burung-burung gagak mulai berdatangan untuk mengambilmakan malam mereka yang mungkin sangat banyak malam ini.
![]()
BlackParadise [Story About Fate And Loyalty]
BabyPhenix’s___Present
Welcome to the Black Paradise________
Ain’t Tomorrow life as if today is your lastday__________
.
.
.
[Story Begins]
-20-january-2013-21:00 KST-
Di sebuah gedungyang lusuh di sudut kota yang tersembunyi tampak seorang lelaki dengan duaanting di telinga kiri nya, tampak dengan jelas kain menyumbat darah di lengan nya agar tak mengalir,dan dua koper di tangan nya, berjalan di kolidor ruangan lusuh yang lumayanbesar tersebut, hingga sampai lah pria berbadan tegap itu di sebuah ruanganyang terdapat 4 orang pria tampan sedang menunggu nya.
“haah akhir nyaku kira kau kesini dalam bentuk zombie.. Himchan” saut salah seorang darimereka, seseorang dengan baju tampa lengan dan beberapa luka di wajah nya yangsebenar nya tampan.
“cih! Tak adadalam kamus ku itu~ jong up..” decih lelaki yang di panggil dengan nama “Him Chan”tersebut dengan santai Himchan meletakan koper nya di atas meja dengan seoranglelaki berwajah agak sangar duduk di depan meja itu.
“hmm.. lumayanjuga tak ku sangaka mereka memiliki banyak uang.. kerja bagus Himchan..” pujilelaki itu sambil menempuk pundak Himchan, sebuah senyum terungging di bibirmanis Himchan.
“ya.. merekalumayan mudah..”
“mudah tapiterluka juga dasar! Sini aku obati..!” ejek seorang lelaki manis seraya membukakain yang membalut lenagan Himchan berserta jaket.
“terimakasih..daehyun..” ucap Himchan dengan senyum tulus nya, sedangkan pria manis yangbernama daehyun itu hanya tersenyum dan mulai membalut perlahan luka tembakandi lengan Himchan.
“ooii..~yongguk! kita bagi uang itu…?” tanya lelaki dengan beberapa tindikan di telingasambil mendekati lelaki berwajah sangar yang duduk di kursi depan meja tadi.
“sabar youngjae,dasar mata duitan.. aku hitung dulu..” desis lelaki tampan yang bernamayoungguk sambil menghitung kertas berwarna yang berharga di kalangan orangbanyak.
“yap sudah..!ayoo berkumpul..~” teriak yongguk seraya bangkit, reflek mereka semua berkumpulmengelilingi yongguk, dengan mata yang berbinar binar.
“ini bagian Himchan~bonus untuk kerja bagus mu..” ucap yongguk seraya menyodorkan beberapa lembaruang (lebih bisa di sebut beberapa gulung) ke arah Himchan
“terimakasihyounguk..”
“ya..”
“aku pulangdulu, kalau ada client lagi, hubungi aku..ok..” saut Himchan seraya melambaikantangan nya, sedangkan ke 4 pria yang ada di ruangan itu hanya mengagguk walauminchan tak melihat mereka.
Di sini adalah tempat pria berbadan tegap itu mencarisesuap nasi dan untuk membiayai sekolah adik tercinta nya, Kim Himchan seorangpria berumur 20 tahun , seorang pria yang tampak tak ada lagi jalan keluarselain menjadi seorang pembunuh bayaran, ya apa yang harus dia lakukan lagi,kalau dia tidak berkerja mau makan apa dia dengan adik nya..? dengan apa diamembayar uang sekolah adik nya (bagaimana dengan orang tua) orang tua..? bahkandia tak pernah mengakui orang tua nya ada, dia tak beduli ke dua tua bangkabejad yang sudah membuang dia dan adik nya di jalan lalu dengan seenak nyapergi entah kemana untuk memuaskan nafsu mereka masing masing, bahkan Himchantidak pernah membicarkan nya.
“aku pulang…”saut Himchan seraya membuka pintu rumah yang tak terlalu besar, terdengar suaralangkah kaki tergesa-gesa ke arah nya.
“oppaa!!!” suaralembut menyapa nya seraya berhambur memeluk kakak laki-laki kesayangan nya itu,dengan senanag hati Himchan membalas pelukan adik nya dan mengangkat badanmungil itu.
“kita makanum..?” tanya Himchan seraya mencubit gemas pipi chubby adik nya, membuat siempunya hanya bisa meringis.
“aw..! sakit oppa.~oh ya bagaimana pekerjaan mu..?” tanya gadis berumur 16 tahun itu masih dalamkeadaan di gendong oleh Himchan.
“cukup baik,lumayan dapat uang, banyak” jawab Himchan seraya mendudukan adik nya di atassofa dan dia duduk di sebelah nya
“mhmm begitu ya,ohya oppa kau berkerja sebagai apa sih..?” tanya anak polos itu dengan wajahyang penuh dengan tanda tanya, nafas Himchan agak tersenggal sebenar nya diatidak pernah memberitahu kan pekerjaan nista nya itu (dan dia tidak akan pernahmemberitahukan adik nya itu) karna dia tak tahu apa yang akan terjadi jika diamemberitahukan pekerjaan nya, pasti dia akan menangung malu atau dia tidak akanmengakui Himchan sebagai kakak nya.
“aum.. hanyapekerjaan di sebuah rumah makan menjadi pelayan dan terkadang__ emm sudah lahoppa mau mandi dulu ya dan kau buat makan malam ya Hyeri..” ucap Himchan serayabangkit dari sofa dan berjalan menuju ke lantai atas.
“hmm baik lah..”ucap wanita manis itu seraya mengambil beberapa bungkus makanan di dalam pastikyang di bawa oleh Himchan tadi.
*drrrtt,drrttt* Hyerimerasakan ponsel nya berdering dengan cepat dia meraih benda hitam persegi diatas meja dan menekan tombol biru di sana.
“yo___”
“Hyerii-aaah!!!!!”Hyeri menjauhkan ponsel nya beberapa centi dari telinga nya, mendengar suaraberat yang berteriak tadi.
“aaissh!!! Zelo-ah!Bisakah kau se__ Zelo..?__Zelo..?!!!!” panggil Hyeri, namun dengan jelas wanitaitu mendengar teriakan dan suara-suara aneh lain nya, dan beberapa kali suaratembakan.
“Zelo!!! Zeloo!!!”
“Hye___________a_________se_____________ra_______ta_____tit…tit..ti..tit”tak ada suara lagi, telfon nya terputus tiba-tiba saja perasaan burukmenyelimuti hati Hyeri dia mencoba berfikir ‘Zelo kenapa dia..? begitu” dengancepat Hyeri mencari Himchan di kamar.
*brrraaakk!!!!*
“OPPA!!!” teriakHyeri sambil mendobrak pintu kamar Himchan yang sukses membuat si empunya yangsedang asik mengelap senjata api nya sontak terkejut dan langsung melemparsenjata api itu ke belakang nya.
“apa..? Hyeri..?kau membuat ku terkejut..? kenapa berteriak-teriak..?” tanya Himchan sambilmenghapiri Hyeri di ambang pintu.
“oppa! Ku mohon!Zelo tadi menelfon ku dia berteriak dan ada suara-suara aneh oppa! Aku takut Zeloterluka!” jelas Hyeri sambil menarik-narik T-sirt putih milik Himchan, lelakiitu membulatkan mata nya mendengar cerita Hyeri.
“suara aneh apamaksud mu!!..?” tanya Himchan seraya mengguncang guncang tubuh Hyeri
“suara, teriakandan beberapa suara tembakan..”
*brraaak!!!* Himchanmembanting pintu rumah nya dengan tergesa gesa dia berlari dan memakai jackethitam nya, dan menaiki motor nya yang memang berada di depan pintu.
“oppaa! Akuikut!” teriak Hyeri dari ambang pintu namun Himchan sengaja meniggal kan nya,yah tentu saja dia tak ingin keluarga nya satu-satu nya itu terluka ataumelihat nya terluka.
“oppaa!!!!!!!!”
***
Suara mesinmotor yang keras, hembusan angin yang kencang menerbang kan rambut coklatpemuda berbadan tegap yang melesat dengan motor nya, mata nya yang sipit seakanmemancarkan kemarahan yang amat sangat, manik hitam mata itu fokos kejalanandingin kota Seoul yang lumayan ramai, sepeda motor itu berbelok di jalan sempitdi sebuah komplek.
“sial!!” ketus Himchansaat melihat sebuah rumah di ujung gang sempit dengan lampu yang menyala danbeberapa mobil sedan hitam di depan rumah, perasaan lelaki itu mulai tidakenak. Dengan cepat Himchan turun dari sepeda motor dan bergegas menuju ke pinturumah yang terbuka sebagian
*BRRAAAKKK!!!!!*tampa basa-basi Himchan menendang pintu hingga patah, seakan membatu lelakitersebut hanya bisa diam di ambang pintu, semua orang yang ada di dalam melihattajam ke arah Himchan, beberapa orang berpakayan hitam membawa senapan panjang, dan tampak seorang anak sedang mengacungkan senapan nya ke arah mereka semua,mencoba untuk menggertak walau tangan nya gemetar memegang benda berwarna hitamtersebut. darah menetes dari kening dan perut nya, wajah yang memar, dan matayang sayu mentap kelaki yang membatu di belakang nya.
“Himchanhyung..?” lirih nya, seakan menyadarkan Himchan dari lamunan tak percaya nya,dengan cepat dia berdiri di depan Zelo, tangan nya mengambil senapan Zelo danmenyodorkan nya ke orang-orang yang masih terdiam.
“kalian semua!Mundur~!” teriak Himchan, tampak senyum licik di wajah orang orang yang ada diruangan yang sudah hancur lebur.
“khukhu.. kauyang harus mundur bocah..!!!”
Dengan membabibuta mereka semua menyerang Himchan dari segala arah, namun tampa senjata apipun Himchan bisa memukul dan menghabisi mereka satu persatu, begitu juga denganZelo yang menahan sakit di sekujur tubuh nya. sampai pada.
*duaarrr!!*sebuah tembakan tepat di lengan sebelah kiri Himchan, membuat si empunyateduduk seraya memegangi tangan nya, dan itu sontak membuat Zelo terlengahmelihat itu semua dan *bhug!* sebuah pukulan mendarat sempurna di pipi Zelo,membuat Zelo tersungkur jatuh tepat di punggung Himchan.
“ukh!”ringis Zeloseraya menahan tubuh nya gar tidak menyakiti hyung nya itu, sedang kan Himchanterus memegangi tangan nya yang mengeluarkan darah yang sangat banyak *tap*mereka semua mengelilingi Zelo dan Himchan.
“bocah..! beraninya kau menelfon orang ini!!!!” teriak salah satu dari mereka seraya memukulkepala Zelo hingga si empunya terjatuh bersama dengan Himchan yang terhimpit.
‘sial di saat seperti tadi kenapa aku tidakmenggunkan senapan saja ya..’ ketus batin Himchankesal mata tajam Himchan melihat ke arah para orang yang dia yakini adalahtengkulak bejad, tampak tangan lelaki itu bergerak mengambil senapan yangberada di antara diri nya dan Zelo, berharap agar masih ada tersisa beberapapeluru di dalam nya.
*cklek~!*duar!!**duar!!!*duar!!*duar!!*Himchan menembakan peluru itu ke rah mereka semua secara cepat dan hampirbersamaan, darah segar muncrat ke arah mereka berdua,orang-orang itu telahtewas bersimbah darah di lantai. *duar!!!*duar!!*duar* untuk memastikan mereka benar-benar mati, Himchanmelepaskan peluru panas itu ke mereka (lagi) hingga benar-benar tidak ada yangtersisa.
“ayo!” dengansantai nya Himchan menarik tangan Zelo untuk keluar dari neraka sesaat tadi, Zelomencoba menahan sakit yang teramat sangat di antara perut dan keningnya, matasayu Zelo seakan ingin mengeluarkan cairan hangat yang di tahan nya sejak tadinamun dia tak mungkin menagis dengan keadaan seperti ini, pasti Himchan hanyamenganggap tangisan nya hanya berisik dan tak berguna, Himchan pernah berkatakepada Zelo “hadapi lah takdir mu itutampa air mata,! Air mata hanya membuat mu lemah! Sesakit apapun perasan mu,sedalam apapun luka mu berusahalah untuk tenang, dan jangan pernah mengelunhatau pun mengangis, karna keluhan dan tangisan tak akan mengubah takdir atauapapun!” masih terdengung jelas di telinga Zelo perkataan Himchan waktuitu.
***
“oppaa! Zelo!!”teriakan di ambang pintu menyambut dua lelaki yang penuh dengan cairan merah dibeberapa inci tubuh nya. Dengan hati-hati mereka melangkah ke dalam dan menghempaskantubuh mereka di atas sofa.
“oppa kau takapa..?” tanya Hyeri dengan mata yang berkaca-kaca, Himchan tersenyum danmengelus wajah adik perempuan kesayangan nya itu
“aku tak apahanya terluka sedikit, lebih baik kau panggil Kris biar dia yang mengobati Zeloluka nya sangat parah, aku ke kamar dulu” suara Himchan yang parau menandakandia mencoba menyembunyiakan luka nya, dengan lunglai Himchan berjalan ke kamarnya.
#Skip Time#
*tik…tik..tik*suasana hening hanya terdengar dentingan jarum jam di dalam ruangan dengan tigaorang insan yang larut dalam keheningan, tampak seorang pria berkulit putihdengan perban di kedua lengan kekar nya berdiri di depan pria berambut ungu kehitaman dengan perban di bagian kepala dan perut nya bererta beberapa plasterluka di bagian wajah dan tangan panjang nya lelaki itu terdiam sambilmenundukan kepala nya, dan seorang wanita manis di sebelah nya.
“betapa bodohnya kau!!!!” bentak pria berkulit putih___Himchan__ itu sambil menempelengkepala pria bermbut ungu ___Zelo__ si empunya hanya bisa menahan rasa sakityang menyerang kepala nya namun dia mencoba untuk diam
“oppahentikan!!” sergah Hyeri sambil memeluk tubuh Zelo.
“diam Hyeri! Initak ada hubungan nya! Eeh! Kau Zelo! Orang bodoh seperti mu! Pergi sendirian !melawan mereka sendirian! Kau tahu! Aku menghawatir kan mu! Untung saja kautidak mati!” Himchan berkali kali menempeleng kepala Zelo, namun Zelo samasekali tak melawan bahkan hanya menunduk tak berani menatap mata Himchan.
“oppa henti__”
“ku bilang diam Hyeri!Aku kan mengajarkan anak ini untuk menghargai hi___” Himchan terdiam melihatorang yang dia bentak sejak tadi semakin menunduk, setitik air jatuh membasahilengan nya.
“a..ak..u..a.aa..maaf ..hyung” isak Zelo dengan air mata yang berlomba-lomba untuk keluar darikelopak mata nya, sesuatu yang dia tahan sejak tadi dan akhir nya dia keluarkan, rasa malu dan rasa bersalah bercampur aduk di dalam nurani Zelo, isakan Zeloterdengar jelas di dalam ruangan yang tak terlalu besar, lelaki itu merasabahwa dia sudah sangat gagal menjadi seorang lelaki, hanya dengan begitu sajadia sudah menangis seperti wanita seperti ini.
“maaf hyung.. kumohon maaf kan aku hyung hinks..hiks..”
Himchanberjongkok dan memeluk tubuh Zelo tangan nya menepuk-nepuk pelan punggung Zelo,si empunya masih terisak air mata itu tumpah membasahi pundak polos Himchan.
“sudah kubilang.. aku yang akan membayar hutang mu jadi.. kau tak perlu melakukan itusemua, sampai melakukan hal bodoh seperti tadi..”
“maaf..hyung..”
Hyeri hanya bisatermenung melihat itu, dia merasa dalam hidup nya hanya sekarang lah diamelihat seorang pria menangis tersedu-sedu di depan mata nya, apa lagi itu adalahsahabat nya Zelo yang mungkin sudah 9 tahun terakhir ini tidak pernah menangis.
“lalu Zelobagimana dengan orang tua mu..?” tanya Hyeri tiba-tiba
“mereka di bunuholeh mereka, karna aku datang ke sana.. dan aku memanggil mu hyung, sebenar nyaayah ku sudah menyuruh anak buah nya untuk mencari uang , namun dia dapat kabarbahwa mereka tewas entah siapa yang membunuh, mereka tewas di sebuah tempatkecil di sudut kota.. tepat nya di gang kecil melewati apartement 65, akukesana karna mengetahui orang tua ku akan di bunuh tapi.. mereka benarmembunuh mereka dan hampir membunuh ku”
*deg!!!!* Himchanterdiam rasa nya sesuatu yang berat menghimpit tubuh nya, nafas nya sesak dankepala nya mendadak sakit saat mendengar nama tempat pembunuhan itu. dia ingatdengan jelas tempat itu tempat diamana dia melayangkan senapan nya ke seluruhorang di sana mengambil semua nya termasuk benda nista yang dia belikan untukmakan nya malam ini.
“hyung..?kenapa..?” tanya Zelo membuat si empunya terlonjak, mata Himchan menatap sayu Zelodan menggeleng tangan kekar nya mengelus surai Zelo dan dia berjalan ke arahkamar.
*brraakk*
“haah..haah…”
Himchanmembanting pintu dan mengunci nya, nafas nya terengah engah keringat dinginmengalir melewati pelipis nya, rasa nya ada yang mencekik leher nya mata nyamulai panas, dia tak tahu apa yang harus dia lakukan, dan untuk yang pertamakali nya dia ingin bunuh diri, dengan penjelasan Zelo tadi secara tidaklangsung Himchan telah membunuh ke dua orang tua Zelo.
“Tuhan.. kenapaujian terus berdatangan..” lirih Himchan dia terduduk di depan pintu sambilmeremas surai nya kesal..! dia merasa tidak ingin memaaf kan diri nya.
“aku….”
Himchanmembenamkan kepala nya dalam dalam, air mata itu mengalir, padahal dia yangberkata kalau air mata tidak akan menyelesaikan masalah namun dia sudah benarbenar tak bisa membendung nya, rasa bersalah yang tak bisa dia katakan pada siapapun.
“aku harus bagaimana..”
****
-5-Febuarry -2013- 07:00 KST-
Mataharimasih malu malu untuk menampakan wajah nya, namun ke dua insan berpakayanseragam terlihat sedang berjalan di sebuah jalan kecil di sepanjang aliransungai, sinar matahari yang tak terlalu terang memancar dari air sungai yangjernih,membuat binar-bianar terpancar mengenai wajah ke dua insan itu, anginpagi yang menyejukkan membuat ke dua orang itu benar-beanar menikmatiperjalanan mereka menuju ke sekolah.
“Zelo..kau tidak berkunjung ke makam orang tua mu..?” tanya Hyeri, kepada lelaki disebelah nya yang dia panggil dengan nama __Zelo
“hmm..kemarin sudah..oh ya Hyeri, kau tahu Himchan hyung bekerja di amana..?”jawabnya sekaligus bertanya, tampak Hyeri mengerutkan dahi nya, dan menarik nafaspanjang
“entahlah.. aku juga tak tahu, oppa tidak pernah memberitahu kan itu semua kepada ku,dia selalu pergi saat pagi dan akan pulang saat malam hari, tapi aku dengaroppa bekerja sebagai DJ di club saat malam dan menjadi pelayan saat pagi” jelasHyeri sambil terus berjalan,
Zeloterdiam sejenak dan mencoba berfikir, dengan bekerja itu saja apakah Himchanbisa membiayai sekolah mereka berdua, semenjak hari itu Himchan berkata tegasdengan mata yang lembab entah mengapa dia berkata akan membiayai sekolah Zelodan membayar hutang nya. Dan setelah itu Zelo tinggal dan makan di rumah Himchantampa uang sepeser pun. Rasa bersalah mulai berkecamuk dalam dada Zelo di saat Himchanbekerja penuh dengan keringat dia hanya duduk di rumah sambil menonton televisiapakah itu pantas!? Zelo merasa bahwa dia adalah pecundang besar.
“Zelo..?kau kenapa berdiri saja..? tidak masuk kelas…?” tanya Hyeri yang membuat Zelobenar benar terkejut dia pun tak menyangka sekarang sudah berada di depan kelasentah sejak kapan..?
“ah.. ia..” Zelo melangkah masuk kedalam kelas dia masih berfikir tantang Himchan yang berusa keras sekarang.“aku harus mencari pekerjaan”
***
Disebuah gedung tua, di sudut kota tampak 5 orang pria sedang tertawa danbercerita, wajah mereka yang penuh memar tak menghalangi wajah ramah dan tenangmereka, walau di atas meja hanya ada minuman keras dan beberapa senjata api,mereka tetap mikmati obrolan mereka.
“hei..heiHimchan hyung! kemarikan, foto nya!” teriak jong up seraya mencoba mengambilfoto memalukan milik daehyun saat kecil si empunya foto hanya bisa menundukankepala nya mungkin wajah nya sudah benar-benar memerah. Dan menurut merekasemua itu benar-benar lucu.?
“ini..”Himchan memberikan foto memalukan dehyun tadi ke jong up lalu lelaki manis itutertawa terpingkal pingkal, di sertai dengan ocehan panjang lebar dari daehyuntampak sebuah senyum tulus terkembang di bibir Himchan dia tertgun betapa kuatnya ke empat teman nya itu, kuat dalam menghadapi hidup mereka.
Himchanbersyukur bisa bertemu dan berteman dengan mereka semua, hanya di sini lah Himchanbisa menemukan orang yang senasip dengan nya, mata sipit Himchan menatap jongup yang sedang tertawa lebar,
melihat hal itu dia teriangat saat pertama yongguk membawa jong up kemari dia, masih berumur 10 tahun dengan keadaan lukaparah di sekitar perut, kaki dan tangan nya patahdan tulang rusuk nya retak,dia nyaris mati. Jong up adalah satu satu nya korban yang selamat dalamkecelakaan maut yang menimpa seluruh anggota keluarga nya, umur nya baru 17tahun sebelum nya yong guk pernah memasukan dia ke sekolah namun karna seringberkelahi dan cabut dia terpaksa di keluarkan. dan sekarang jong up di sinisedang tertawa seakan tak ada beban sedikit pun
Lalumata Himchan beralih ke young jae, mantan pengguna narkoba dan juga seringmabuk-mabukan, orang tua nya kaya raya, namun itu bukan orang tua kandung nya,saat kecil young jae di jual oleh ibu dan ayah nya untuk melunasi semuautang-utang mereka, sejak saat itu young jae menjadi anak yang pemurung dansaat dewasa dia benar-benar menjadi anak yangmenyimpang, dan yong guk mengajaknya untuk tidak menggunakan narkoba dan mabuk-mabukan, memang agak sulit namundengan usaha tidak ada yang tak bisa.
Himchanterkikih sebentar dan mengarahkan pandangan nya kepada daehyun, lelaki dengansenyum yang manis, tidak akan ada orang yang menyangka bahwa daehyun adalahseorang pisikopat, dia membantai seluruh keluarga nya sendiri, dan juga Himchantahu dia melakukan itu semua karna betapa berat nya hidup dengan di bencikeluarga sendiri, dan benar benar kesusahan dia berusaha untuk menghidupikeluarga nya namun apa yang ia dapatkan hanya cacian serta makian dari anggotakeluarga nya itu, dan karna tak kuat lagi menahan beban, daehyun membunuhseluruh keluarga nya dan saat hendak bunuh dari yongguk menyelamatkan nya
Senyumanitu makin merebar saat mata Himchan tertuju kepada lelaki tampan denganbeberapa tindik di telinga nya, lelaki yang mengajari nya tentang hidup bahkankata-kata yong guk waktu itu masih terdengung jelas di telinga Himchan “hidup adalah pilihan, dan bagai manapunkita tak bisa lari dari itu semua, seberat apapun kau harus meentukan pilihanmu” dan Himchan tidak begitu tahu tentang pemimpin mereka tersebut yang diatau yongguk adalah orang yang merubah hidup nya menjadi lebih berani dantakputus asa.
“Himchan.?”Panggil yongguk yang melihat sahabat nya termenung sambil tersenyum, sontak Himchanlangsung melihat ke arah sumber suara.
“ya..?’
“kaukenapa..?”
“ahhtidak.. oh ia aku harus kerja di caffe dulu, baiklah sampai jumpa..?” Himchanbangkit dari duduk nya dan melambaikan tangan nya ke arah teman-teman nya.
“Himchan..!”teriak yongguk, membuat langkah kaki Himchan terhenti dan membalik tubuh nya.
“ya..?”
“nantimalam ada job untuk mu..”
“ok..aku akan datang~”
***
-15:00KST-
Zeloberjalan di trotoar yang ramai di tengah kota, matanya menelusuri di setiapsudut keramayan melihat ke arah-arah jendela jendela toko berharap adapengumuman untuk mencari pekerjaan. Namun nihil dia merasa sudah datu jam diaberputar putar di tengah keramyan ini, namun seperti nya itu hanya sia-sia sajatak ada satupun lowongan pekerjaan walau ada pun itu harus ada ijazah SMA jangankan ijazah-_- SMA saja blum tamat. Zelo yang mulai lelah beristirahat sejenak ditaman kota.
“hullfff~!Kenapa tidak ada lonwongan kerja ya.. padahal demi ini aku berbohong kepada Hyeri,aaiissh! Jongmal!” Zelo mengacak-ngacak rambut nya dengan kesal, lalu denganlemas Zelo menyandarkan tubuh nya di sandaran bangku itu, namun dia tersentaksaat melihat seorang pria berlari dengan tergegsa-gesa, mendekati nya
“hei!Hei diam ya..!” desis lelaki itu seraya bersembunyi di belakang bangku Zelo, siempunya hanya diam masih dengan wajah bingung. Nammun beberapa detik dia tambahmelongo melihat segerombolan orang orang aneh berlari-lari melewati nya sajabegitu saja.
“huuulff..aku selamat, padahal memang aku yang menang kenapa mereka sewot sih!Menyebalkan!” omel lelaki itu, Zelo hanya bisa membisu mengingat apa yang dialihat tadi, oh jadi dia di kejar-kejar orang orang tadi ya.
“hei..!kenapa kau melamun!” saut lelaki tadi sambil menepuk punggung Zelo
“ah..tidak..kok, aku hanya aneh saja melihat mu..tadi kau kenapa di kejar-kejar..?”
“oh,mereka, begini aku menang dalam judi tapi mereka malah marah kepada ku..”
“kau.?Berjudi…??! bukan nya kau masih pelajar..?’
“hm..?tidak aku tak sekolah..”
“oh..umur mu berapa.?”
“aku..?17 tahun.. kenapa..?” Zelo membulatkan mata nya sambil menatap lelaki di depannya seakan tidak percaya.
“hanyatua 2 tahun dari ku!!? Kenapa kau tak sekolah hyung..?”
“sekolahitu membosan kan..” jawab lelaki itu apa ada nya, Zelo semakin tak percaya
“hanyaitu! Hyung..? alasan mu..?!”
“sekolah adalah sebuah permainan teater nista menurut ku, orang-orang tua itu menyuruh kubelajar!? Namun mereka sering sekali tak tahu apapun dan memukul murid-muridmereka tampa ada rasa bersalah sedikit pun, dan mereka selalu memaksakankehendak mereka untuk selalu mendengarkan ocehan panjang lebar mereka itu lalumengerjakan soal yang sangat menyerbalkan itu!!” jelas lelaki itu panjang lebar,Zelo terdiam medengar ocehan lelaki tersebut, pertama kali di hidup nya diamenemuai lelaki aneh seperti itu,
“tapihyung… tampa sekolah bukan nya kita tak bisa tahu apapun..?”
“akutak butuh sekolah yang kubutuhkan hanya lah uang untuk menghidupi diri ku,keluarga ku meninggal dalam kecelakaan 7 tahun yang lalu dan sekarang akutinggal dengan seorang hyung yang selalu merawat ku, aku tak ingin hyungmati-matian mencari uang untuk ku sekolah, lebih baik aku yang tak sekolahasalkan kami berua bisa hidup”
Heningtak ada satupun yang membuka pembicaraan, hanya terdengar suara gelak tawa anakanak yangs edang bermain di taman, dan suara dedaunan yang saling beradu akibatangin sepai sepoi di taman.
“haah..bagimana ini..” desis Zelo sambil menundukan kepala nya sontak membuat jong upmenoleh ke arah lelaki bersurai hitam ke unguan itu.
“adaapa..?”
“begini..aku mau mencari pekerjaan, namun tak bertemu juga!”
“kaumau berkerja di usia mu yang muda ini..”
“bukanbegitu hyung… kalau di pikir pikir kita ini sama hyung.. aku tinggal denganseorang lelaki yang ku anggap sebagi hyung ku, dia menyelamatkan ku saat akuhampir saja mati, dan sekarang dia bekerja mati-matian untuk mebiayai kusekolah, sedangkan adik nya juga ada, jadi sekarang hyung ku menanggung duabeban sekaligus, kalau aku terus bersikap sesenak nya dan hanya diam, bukan kahaku sama dengan hanya memanfaat kan nyakan..”
Jongup hanya tersenyum simpul, lalu tempak tangan nya merogoh saku celana n ya danmengeluarkan secarik kertas yang entah kenapa dia bawa.
“kau..mau bekerja, aku punya pekerjaan untukmu…”
“benarkah!Apapun pekerjaan! Walau itu akan mengancam nyawa ku aku mau hyung!”
“baiklah..begini..”
***
*tap..tap..tap..*langkah kaki seseorang terdengar berjalan di koliror ruangan rumah, sontakseorang yang sedang duduk di sofa ruang tamu menoleh ke arah sumber suara.
“Zelo..?,kenapa kau terlambat..? ini kan…..” Hyeri tak bisa menjutkan perkataan nyasaat Zelo menoleh ke arah nya, mata tajam itu menatap Hyeri seakan akanmembunuh wanita itu. Melihat hal itu sontak Hyeri hanya diam dan melanjutkanbelajar nya sementara Zelo terus berjalan ke kamar nya dengan lunglai.
*bbrrraaakk!!!*Zelo membanting pintu kamar lalu melemparkan tas nya ke sembarangan arah, diamembuka satu persatu baju nya danj berjalan ke kamar mandi.
*zzzeeezzz*bunyisower yang mengeluarkan air membasahi tubuh mulus Zelo, air jernih mengalirm disetiap inci tubuh nya, si empunya hany membatu di deras nya air yang mengguyurnya sesaat ingatan nya kemabali ke pada beberapa jam yang lalu, rasa nya diaingin membunuh diri nya sendiri saat hati nya ingin sekali menerima pekerjaanyang di tawar kan orang tadi.
“kau.. mau bekerja, akupunya pekerjaan untuk mu…”
“benarkah! Apapunpekerjaan! Walau itu akan mengancam nyawa ku aku mau hyung!”
“baiklah.. begini..mungkin aku tak pantas untuk menawarkan pekerjaan yang sangat takberkeprimanusiaan seperti ini, aku dan hyung ku membunyai sebuah pekerjaanuntuk mu, aku tidak akan memaksa mu untuk mengambil pekerjaan itu, pekerjaannya menjadi pembunuh banyaran, haah! Aku adalah orang yang paling jahatmungkin! Menyuruh mu untuk melakukan pkerjaan nista ini… jadi, lupakan saja,namun kalau kau memang mau, tapi aku yakin itu tak mengkin terjadi, ini…hubungi saja nomor ini…”
“aakhhh!!!!!!!!!!!!”Zelo memukul dinding kamar mandi, tampak cairan berwarna merah mengalirmelewati sela sela keramik dan ke lantai yang basah. Nafas Zelo tampak takteratur, tak ada yang tau kalau dia sendang menangis atau tidak, karna air mataZelo telah bercampur dengan air dari sower.
“Tuhan..aku harus bagai mana…?”
Zelokeluar dari kamar mandi, dan memangambil beberapa pakayan di lemari nya, danmemakai pakayan tersebut. Langkahkaki nya berali ke sebuah meja di ujungruangan kamar nya yang tak terlalu besar, tangan nya meraih secarik kertas yangberisi beberapa digit nomor yang beberbeda, perlahan tangan Zelo meremas kertasyang rapuh tersebut dan memasukan nya ke dalam saku celana nya. Zelo berjalanlunglai dan menghempas kan tubuh nya di ranjang.
“Zeloo!!!!!!!!!!!”tampak Hyeri mendobrak pintu kamar Zelo, yang sukses membuat si empunyabergegegas mendekati wanita itu.
“adaapa..?!” tanya Zelo seraya memegangi pundak kurus Hyeri, gadis itu mendongka,air mata tampak mengalir melewati pelipis mata nya
“Hyeri..?!apa ada apaaa!!! Katakan!!!, katakan!!!”
“oppa..”
-Hospital-
*tap..tap..tap..tap..tap..*tampak dua orang sedang berlari di koliror rumah sakit yang ramai, tangan kekarZelo menggengam tangan kecil Hyeri, mereka berdua terus berlari, sampai padasebuah kamar, perlahan ke dua ingsan itu melangkah kankaki nya memasuki kedalamruangan yang mempunyai bau khas obat yang sangat menyengat.
“oppa..!!!”teriak Hyeri sambil berlari mendekati seorang pria yang sedang terbaring lemah,alat-alat aneh menempel di tubuh kekar nya namun tak membuat kesaran nyahilang, pelahan Zelo berjalan mendekat. Tampa sadar air mata nya terjatuh sangatderas.
“khu..jangan menagis.. aku baik-baik saja.. jangan menagis! Zelo! Tak ada guna nya..lagi pula aku juga tidak akan sembuh kalau kau menangis..” suara parau nya,tangan kekar yang penuh dengan benda aneh mengelus pipi Zelo yang amat basah.
“maafhyung..” ucap Zelo sambil menghapus air mata nya, lalu tersenyum di paksakan.
“baiklah..aku pergi..” ucap dokter tinggi itu seraya meninggalkan ruangan, namun beberapalangkah dari ruangan tersebut Zelo menghampiri nya.
“dokter!Hyung ku tak apa kan dok!”
“tidak..tenang saja, tadi kami telah mengangkat peluru di dada nya, jadi tak apa..tenag saja dia akan sembuh dalam 2 minggu ke depan..”
“huuhsyukur lah.. ah tapi dok, kapan bisa ku bayar biaya operasi nya..?”
“oh..ia berhubung bukan aku yang mengoperasi jadi kau harus membayar, maaf akuberusaha tadi namun tal bisa, ini kwitansi pembayaran nya, dokter yangmengoperasi tadi bilang kau harus membayar nya sekarang..?” jelas dokterberbadan tinggi itu seraya menyerahkan kertas ke pada Zelo. Si empunya hanyabisa terdiam melihat berapa banyak nya uang yang akan di bayar. Dan ini haruslunas dalam malam ini..?
“eh..?!i..ia dok akan ku usahakan..”
“baiklahaku pergi..”
Zelodengan cepat melesat ke depan rumah sakit, dia menoleh beberapa kali dantersenyum saat menemukan apa yang di cari nya, dengan cepat dia mendekati bendayang berdiri tegak di sebelah halte bus yang tak terlalu jauh dari tempat diaberdiri semua, tangan nya merogoh saku celana nya mencari suatu yang sangatpenting.
“haahini dia!” jari Zelo menekan nomor yang sesuai dengan yang tertera di kertas.
“hallo…soal pekerjaan….”
***
20-febuary-2013
“hosh!!Hosh!!” terdengar jelas suara nafas yang tak beraturan dari seorang namja yangsedang bersembunyi di balik pintu.
“pengecut!Keluar kau!!!”
*brrraaak!*sebuah tendangan sukses menghancurkan pintu tak bersalah tersebut, seoranglelaki ber surai hitam keunguan berpakayan berwarna hitam, dengan beberapa lukalebam di wajah dan tindikan di telinga memasuki ruangan, mata tajam nya menatapseseorang yang sedang mengarahkan senapan api kepada nya.
“huh..~!kau mau menembak ku dengan apaa!!! Isi nya saja tak ada!” lelaki tadi menginjaksenapan api, beserta tangan sang empunya nya.
“aaakhhhhhhhhh!!!!!”
“huk..!~ aku sudah lelah bermain main..! selamat tinggal..~”
*duaarr!*
Besipanas itu melesat menembus kepala lelaki tadi, darah segar menyebur ke segalaarah dan juga mengenai orang yang melesat kan peluru tersebut, dengan kasar diamelemparkan senapan nya ke lantai dan bergegas lari menuju ke luar ruangan yangpenuh dengan orang orang yang sudah tak bernyawa lagi.
-atHome-
“akupulang!!” Teriak lelaki bersurai hitam keunguan sambil membuka sepatu nya danmemasuki ruangan rumah. Sebuah senyum tersungging di bibir nya saat melihatsesosok pria bersurai coklat sedang duduk di sofa ruang tamu.
“hei!Zelo! Kenapa wajah mu babak belur begitu!”
“ahhano.. ini.. aku terjatuh di toilet terpeleset hyung, kau tak apa hyung!?”
“tidak apa-apa Zelo.. mungkin kau selalu menangisiku ya..?” ucap Himchan sambil mencoba menahan tawa nya, yang sukses membuatsembarut merah terlukis jelas di wajah Zelo.
“aa..!!!tidak mungkiin!!!”
“iaoppa dia selalu menagisi mu!!!”
“ffuuh..cup cup.. nanti aku belikan permen..~”
“yaak!Kim Hyeri! Apa yang kau katkan! aniya hyungg!!!!”
“huahahahahhahaha!!!”
tawaHimchan dan Hyeri memenuhi ruangan tengah, Zelo yang melihat itu hanya bisatersenyum simpul, namun senyum nya perlahan pudar saat mengingat tentang semuaapa yang dia lakukan dua minggu belakangan ini, membunuh orang yang sama sekalitak dia kenal namun dia tahu mereka semua sebagian besar adalah seorang mafianamun bagai manapun itu tetap lah pekerjaan haram yang tak akan pernah diakatkan kepada Hyeri dan Himchan, dia tak tahu apa yang akan Himchan lakukanjika dia tahu bahwa Zelo bekerja hal yang mungkin menurut Himchan (pikir Zelo)adalah hal yang menjijikan seperti itu, mungkin Himchan akan membunuh..? ataumengusir nya dari rumah..?
***
“fuuaah!Panas..~!” ucap Himchan seraya membuka perlahan kancing baju kemeja putih nyatangan kiri nya meraih buku di atas meja ruang tamu dan mengibaskan buku itu ketubuh kekar nya.
“aaiih!Panas sekali! Tak ku sangka bekerja di siang bolong itu sangat melelah kan..!”desis Himchan seraya terus mengipas ngipas tubuh nya yang mulai bsah akibatkeringat, yah ini mungkin pertama nya Himchan menerima job di siang bolong, tohbiasa nya dia juga menerima job itu malam atau tidak saat pagi buta, Himchanmendongkakan kepala nya melihat ke langit langit rumah nya, namun beberapa saatfikiran nya melayang ke dua minggu yang lalu, saat sebuah sejarah baruterungkap.
-5-febuary-2013-
Langkah kaki Himchansemakin cepat, dan dia mulai berlari melewati ilalang yang tinggi dan jalananyang lumayan becek, nafas Himchan berderu rasa sakit akibat bersarang nya bendanista di kaki sebelah kiri nya, dia terus berlari walau dia tahu pasti orangorang itu tahu dia mana dia berada, karna banyak nya jejak darah di sepanjangjalan yang dia pijak.
“hosh..hosh..!” Himchandengan susah payah memasuki senbuah rumah bergaya clasic yang berada di tengahkebun tersebut.
*brrraak!* Himchanmenutup pintu rumah tersebut dan terduduk di depan pintu. Namun samar-samarterdengar langkah kaki seseorang seperti mendekati nya, Himchan hanya bisaterdiam berharap mereka tak membawa senjata apapun, karna dia benar benarkehabisan peluru.
“oh… dia yang selamaini membunuh anak buah ku..?? tak kusangka kau menjadi orang menjijikan sepertiini!” tampak seorang lelaki paruh baya mulai berjalan mendekati Himchan yangmasih terletak di depan pintu.
Mata Himchan membulatsempurna, rasa nya nafas nya tersenggal dia ingin lari, dia tau banar suaranya! Dan juga orang tua di depan nya itu! Seseorang yang dia harap sudah mati!Orang yang selalu tak pernah dia fikirkan seorang yang membuat nya manjadiseperti ini.__ayah__
“KAU!!! ORANG TAK TAHUMALU!”
“o..o..o… apa yangkau katakan kepada ayah mu..? kim Himchan..?!”
“aku tak punya ayahh!!!Kau bukan ayah ku! Kau hanya lelaki tua yang tak tahu malu! Kau tahu bagaimana,keadaan ku dan Hyeri saat kau buang! Kau membuang kami seakan sampah yang harusdi buang! Kami kelaparan! Dan hampir mati kedinginan! Lalu kau..? apa yang kaulakukan kau hanya bersenang senang dengan wanita bodoh mu itu!__”
“diam kau!!! Memang kautidak punya ayah! Ayah mu itu kabur! Tak tahu siapa! Kau terlahir karna ibu mu itupelacur!! Kau hanya anak haram! Yang pantas matii!!!!”
Himchanmengepalkan tangan nya dengan sekuattenaga, dan dengan seluruh sisa tenaga nya Himchan bangkit dan memukul wajahlelaki yang benar benar sangat di benci nya, sehingga membiuat nya tersungkurdi lantai. Himchan memijak dada lelaki tua tersebut.
“kau!!! Tidak puas kahkau melihat kami menderita! Dan sekarang kau memaki ku! Dasar lalki tua taktahu malu!! Kau lebih rendah dari pada binatang kau tahu itu! Kau harus mati!!”
*duuuaarr!!!* sebuahtembakan mendarat tepat di dada Himchan membuat Himchan terjatuh sambilmemegangi dada nya yang mulai mengeluarkan banyak darah, Himchan sama sekalitidak menyangka kalau masih ada anak buah nya di ruangan ini.
“aah..haah..”
“berani nya kau! Anakdurhaka!!!!” lelki paruh baya tadi menendang perut Himchan dan kepala Himchanlalu dengan santai nya dia menjambak rambut Himchan ke belakang.
“seperti nya kau initak bisa di kasihani ya.. ok.. selamat bersenang senang.. anak anak bunuh dia..namun perlahan lahan..”
Danlelaki itu meninggalkan Himchan dengan beberapa orang orang yang sedangmenantap Himchan dengan senyum iblis mereka, kalau tidak ada yongguk dandaehyun mungkin dia sudah mati membusuk di rumah itu.
“berngsek!”ketus Himchan seraya melemparkan buku itu ke sembarang arah, dan dengan kesaldia merebahkan tubuh tinggi nya di sofa, mata nya mulai terpejam menuju duaniamimpi. Namun belum sempat ia tertidur terdengar kangkah kaki tergegasa-gesamemasuki rumah.
“Himchan!! Ini gawat!!” seorang lelaki bersurai hitamdengan beberapa luka di wajah bahkan dari pelipis nya mengalir darah segarmemasuki ruangan tamu dengan nafas yang terngah engah, lelaki itu terduduk dibawah kaki Himchan tangan nya memegangi kaki Himchan. Membuat si pemilik kakilangsung terduduk.
“daehyun..?!!ada apa..?kau terluka..?”
“bukanaku yang perlu kau khawatirkan! Himchan! Yongguk di bawa para mafia itu!!”
“eeh..?!”
Dengancepat Himchan dan daehyun berlari keluar dari ruangan tenagh menuju ketempatmereka berkumpul biasa nya, tampa mereka sadari sedari tadi sepasang matamemperhatiakan mereka berdua, dan bergegegas mengejar mereka.
***
“adaapa ini!!!!” teriak Himchan saat mendapati ada dua lelaki yang penuh luka dudukdi sofa ruangan tersebut, mereka menatap Himchan dan mengalihkan pandangan nyake arah lain, melihat reaksi teman teman nya tersebut Himchan dengan sigap menghampiri mereka berdua.
“jongup!, youngjae! Ada apa..? bicara pada ku! Kemana yongguk!”
“….”tak ada yang menjawab mereka berdua hanya tertunduk tampa mau melihat wajah Himchanyang benar banr marah.
*plllak..*plllak*sebuah tamparan mendarat di wajah kedua lelaki yang bermenung tersebut. Himchansebenar nya tahu kedua lelaki itu sejak tadi sudah mengeluarkan cairan beningdari kelopak mata mereka.
“janganmenangis !!! dasar cengeng!! Cukup bicara pada ku!”
“dia..hyung.. dia yang mengaku ayah! Mu datang ke tempat persembunyian kita danmenyerang dnegan membabi buta, kami tak terluka parah namun yongguk dia dipukuli dan di tembak beberapa kali, lalu mereka menggeret yonnguk yang sudahsekarat ke markas mereka, dan ayah mu bilang dia ingin kau menghadap nya danserahkan Hyeri atau tidak dia akan membunuh jongguk bagaimana ini hyung!” jelasjong up sambil meremas surai nya dengan kasar.
Himchanterdiam, ujian yang berat datang bertubi tubi, bagaimana ini… dia tak mungkinmenyerahkan adik nya kepada lelaki tua bejat itu dan dia pun tidak mungkinmembiarkan yongguk mati sia sisa, biar bagaimana pun karna yongguk lah dia bisaterus hidup sampai sekarang.Himchan menarik nafas nya dalam, mencoba tenang,dan keputusan nya telah bulat. Bagaimana pun hidup adalah pilihan, dan ini lahpilihan nya, dan Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan di luar bataskekuatan umat nya.
“akuakan kesana, menyelamatkan yongguk..”
“hyungggg!!!Kau gila kau! Akan mati terbunuh..!!!” teriak daehyun, namun Himchan hanyatersenyum simpul dan mulai berjalan.
“hyung!!Kalau begitu aku ikut..!” sebuah suara yang tak asing di gendang telinga Himchan,ia berbalik berharap bukan orang yanga da di fikiran Himchan sekarang, namunseperti nya dugaan nya banar.
“ze..lo..?kau…?”
“aku..juga bekerja di sini hyung…maaf aku__________”
*brrrukkk*dengan sekuat tenaga Himchan mendaratkan pukulan nya di pipi Zelo membuat siempunya sontak terjatuh dan punggung nya membentur tembok, dengan geram Himchanmeremas kerah baju Zelo dan menyandarkan nya di dinding.
“Zeloo!!!Berani nya kau berbohong seperti itu kepada ku!! Apakau punya otak!! Zelo!Sudah kubilang ti______”
“hyungkira akau! Tenag kalau hyung bilang akan mengurus ku! Tidak hyung! Aku takpernah tenang dan aku bukan lah orang matrealistis yang suka memanfaatkan oranglain! Aku tidak ingin menyusahkan hyung..”
“Zelo..adik ku.. aku sudah banyak dosa dik.. jangan kau buat dosa ku semakin banyak…ja..ngan…” lirih Himchan sambil menyandarkan kepala nya di bahu Zelo tangan nya masih meremas kerah bajuZelo.
“apa..yang..?”
“aku..kalau bukan karna aku yang membunuh anak buah ayah mu! Kau tidak akankehilangan orang tua mu! Aku ini orang jahat ! jangan kau membuat ku semakinletih merangkul beban ku..!”
“hyung..?kau… yang..?”
“ia..aku dibayar untuk membunuh nya… jadi aku adalah yang membuat mu menderita dankau harus hidup.. aku pergi.. aku tak akan pernah mengharapkan kau memaafkanku, karna itu takakan pernah terjadi..”
______sebuah kenyataanapapun itu.. kita harus menerima nya. Walaupun seburuk apapun
______ karna bisa jadikenyataan itu yang akan mengantarkan kita kepada kehirupan yang seunggung nya.
Zelobenar benar kehabisan kata kata, dan dia tak bisa menghentikan Himchan,sekarang fikiran nya benar benar kacau antara percaya dan tidak, rasa nya diamau menghilang dari dunia ini, dia benar benar orang yang tak berguna(fikirnya).
“a…aaakkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!”
***
*brrrraaak!!!*pintu di rumah yang berada di tengah ladahang itu, benar benar hancur karnasebuah dobrakan yang amat keras dari seorang pria yang bersurai hitam dengansenjata api di tangan nya.
“ohh..kau datang juga ya, kim Himchan..?”
“diamdan buang omong kosong mu orang tua! Kembalikan yongguk!!” teriak Himchanseraya mengacungkan senjata api nya ke arah lelaki paruhn baya yang sedangduduk di atas kursi yang lumayan mewah.
“oh… orang itu.. tuh dia mungkin sudah mati..”ucap nya santai sambil menujuk seorang lelaki yang tergeletak di ujung ruangan,lelaki itu bersimbah darah di tubuh nya, tangan nya di ikuat dan mulut nya disumbat dengan plester.
“yonggukk!!!Oii! Yongguk!!”
“diasudah mati….”
“tidakberguna!!! Dasar iblis mati saja kau..!!”
Himchandengan membabi buta menembakan senapan nya ke arah lelaki paruh baya tersebut,namun entah mengapa tak ada ada satu pun yang terkena olehnya, swampai pada.
*brruuukk*sebuah benada keras menghantam bagian belakang tubuh Himchan dan lelaki ituterjatuh, namun dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit, mencoba untuk mensatbulkankesadaran nya, samar samar ia melihat sebuah kaki yang kecil melangkah menujuke arah lelaki paruh baya itu.
“siapa..?akh..” lirih Himchan , samar samar ternyata itu seorang wanita, bermabutpanjang badan nya kecil dan ramping, wanita itu membalik kan badan nya
“……oppa… maaf…”
“suaraitu!! Hyeriii!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“maafoppa.. aku tak ingin oppa mati… jadi aku akan bersama ayah..”
“tidakHyeri tidak!!!tidak jangan pergi!!!! Tiadakkkkkkkkkkkk!!”
Perlahankedua orang itu menjauh lebih memasuki rumah, air mata Himchan tak bisa dibendung, lelaki itu menagis sejadi jadi nya, apa yang harus dia lakukan, seluhbadan nya seakan mati rasa dia tak bisa bergerak, apakah ini akhir dari semuanya..?
“jangan…”
*duaarrr!!!*sebuah peluru menembus dari belakang lelaki paruh abaya tersebut, dan tumbangdi tempat, samar samar, Himchan hanya bisa melihat pria tadi terjatuh, inginrasa nya ia membalikan badan nya untuk melihat siapa yang melayangkan pelurutadi namun apa daya jangan kan melakukan hal itu menggankat kepala nya saja diatak kuat.
“kau!Lebih baik kau mati..!” suara seseorang yang amat tak asing di telinga Himchan,seseorang yang tak mungkin melakukan itu, Himchan berharap bukan ia lah orangnya.
“Zelo!!Apa yang kau lakukan!”namun salah nasip berkata lain, sudah jelas Hyeri memekikdengan menyebut nama orang tadi.
“Zelo…? ke…napa..?”
“akuakan membun______” Zelo tertegun saat Hyeri tiba-tiba mengambil pistol daritangan Zelo dan mengarahkan nya ke lelaki yang sudah bersimbah darah di depanmata mereka.
“akuyang akan membunh nya…”
“Hyeri..?”
*duaar*
Benar kan..? tuhanitu… tidakakan pernah memberikan cobaan di luar batas kekuatan umat nya dan .Ini sepertinya sudah berkhir, huuh rasa nya mata ku berat sekali, yongguk aku tahu, kausudah pergi aku bisa melihat dari dada mu yang tak turun naik..? kau sudahpergi ke sana, jadi.. aku ingin menyusul mu…. aku letih sekali, aku mau tidursebentar.
“opppaa!!!! Jangantinggalkan aku!! Oppa!”
“hyungg!!!bangun!!!hyunggg!!!”
Aku masih bisamendengar suara kalian berdua… ahh dan wajah ku basah, aku bisa merasakan nyanamun aku tak bisa membuka mata ku, sangat berat, perlahan suara kalianhilang… apa kalian pergi meninggalkan ku..? adik adik ku.. bertahan hidup,cari pekerjaan yang halal, lulus kuliah dan menjadi sukses, oh ya kalianmenikah lah.. dan hidup bahagia selama nya. Aku hanya mau bilang.. maaf aku takbisa mengatakan itu lewat mulutku sendiri.
****
Gelap…. aku sendiridisini..
Diamana aku..?
*kaatsss!* aapa itu.?Akh cahaya.. terang sekali, aku sampai tak bisa membuka mata ku, yongguk..?kenapa dia ada di sana..? dia menjulurkan tangan nya untuk ku..? dan dimanaini.. indah sekali..?apa ini surga..? wangi nya harum dan sejuk sekali..?keanapa aku..? ahh… Ku tahu Tuhan punya rencana nya sendiri.
E.P.I.L.O.C.
-6-June-2018-
Anginmembawa dedaunan berputar putar mengikuti arah nya, tampak seseorang wanitabermabut panjang sedang berdoa di sebuah makam yang tak jauh dari rumah mereka.Wanita manis itu meletakan bunga dan tersenyum manis. Menatap makam seseorangyang sangat berharga bagi nya.
“oppa..aku sudah, menikah.. dengan Zelo aku janji akalau aku punya anak nanti akan kuberri nama nya sama dengan mu tak apa-apa kan oppa..?”
“dasar..gila.. berbicara sendrii..” seorang lelaki berbadan tergap bersurai hitammendekati wanita itu sambil merangkul pundak nya.
“apa-apankau! Mana tau oppa dengar!”
“iaia… ayo balik.. oh ya ngomong ngomong soal anak.. apa bisa malam ini..?”
“-____-dasar ! tidak aku pulang malam tahu!”
“kenapa..?apa masih ada pemotretan..?”
“iamemang nya kenapa..?”
“kemarikanponsel mu..?” Zelo menjulurkan tangan nya, Hyeri dengan kesal memberikan ponselnya, tampak lelaki itu menekan beberapa nomor.
“haloo..pak menager.. pemotretan malam ini di batalkan ya.. trimakasih..”
“eehhh!!!!!!!!!!!”
Bila kesulitan itusebagai hujan maka ke mudahan itu gabagaikan matahari, butuh kedua nya untukmelihat pelangi, kedua nya adalah hal yang tak bisa di pisahkan, salingbertautan, selama masih ada kemudahan kesulutan selalu akan menyertai nya. Jadihidup ini kau hanya perlu perasaan iklas untuk menerima semua nya, dan kaupasti akan mendapatkan apa yang kau ingin kan.
-END-
A/n : Gimana Readers..?bagus nggak..? ini fanfic pertama yang benar benar (hampir ) semua nyaserius… maaf kalau ending nya aneh athor susah banget mikirin ending…Andmaaf kalau kepanjangan,, and maaf kalau banya typo..
RCL~ Please..